Pidato Ketua Lakpesdam dalam seminar nasional PNPM

Dalam kesempatan ini kami patut bersyukur kepada Allah swt. yang telah memberikan nikmat kesehatan; sehat jasmani, rohani dan sehat sosial, sehingga kita bisa hadir dalam majlis ini, sebagai wujud peduli kita pada ikhtiar untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, ketrampilan, dalam mewujudkan cita-cita membangun ummat yang KUAT DAN UNGGUL, khususnya bagi mereka yang ; miskin , tidak mampu dan tertinggal, dalam segala aspek pembangunan selama ini.
Salah satu ikhtiar pemerintah Indonesia dalam mengurangi masalah kemiskinan di negeri ini yaitu melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM- Peduli). Dimana pemerintah RI telah mempercayakan kepada organisasi masyarakat sipil diantaranya Ormas NU yang dalam hal ini diwakili oleh PP Lakpesdam NU
Program PNPM Peduli Lakpesdam NU dalam fase pertama bertujuan yaitu : 1). Memperkuat kapasitas Cabang lembaga penerima bantuan dalam bekerjasama dan memberdayakan masyarakat miskin, tidak mampu dan tertinggal. 2) Meningkatkan kapasitas dan kualitas hidup masarakat miskin, tidak mampu dan tertinggal sebagai penerima manfaat program.
Ada 30 Cabang Lembaga dilingkungan NU yang menerima bantuan program PNPM Peduli Lakpesdam NU yaitu; 20 Cabang Lakpesdam NU, 9 Cabang LPPNU dan 1 Cabang LPNU, tersebar di 11 propinsi (Sumatera Selatan, Lampung, Banten , Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan dan Maluku)
Adapun kelompok miskin, tidak mampu dan tertinggal sebagai penerima manfaat program PNPM Peduli Lakpesdam NU terdiri dari: Buruh; tani (sawah, ladang, garam, perkebunan), nelayan (tanpa kapal), Korban Bencana Alam , Korban Konflik social, Perempuan janda miskin, istri tukang becak, istri tukang delman, perempuan miskin pesisir, Pedagang Kaki lima, pedagang keliling kampong, Pemulung, Pembuat kain tenun tradisional, Orang muda / kaum muda putus sekolah dan miskin, Masyarakat Adat.
Jumlah keseluruhan penerima manfaat program sampai dengan saat ini mencapai sebanyak 2010 orang ( 1201 orang perempuan dan 809 orang laki-laki) dari rencana 2.233 orang. Penerima manfaat tersebut telah mengorganisir diri dalam kelompok , kesemuanya mencapai 67 kelompok sesuai dengan jenis usaha mereka masing-masing , sebagaimana yang sudah direncanakan.
Bapak/Ibu Hadirin yang saya hormati
Pelaksanaan program PNPM Peduli Lakpesdam NU ditingkat cabang atau Desemebrangan secara effektif berlangsung selama 7 Bulan yaitu sejak bulan Januari 2011 s/d Juni ini. Meskipun demikian ternyata progres pelaksanaan program secara umum sangat menggembirakan. Program PNPM Peduli Lakpesdam NU ditingkat lapangan juga telah disambut sangat antusias oleh stakeholder , yang demikian antara lain karena program ini bisa menjadi trobosan bagi penerima manfaat program untuk memecahkan kebuntuhan mereka selama ini dalam bergulat dengan kemiskinan, ketidak mampuan dan ketertinggalannya.
Dimulai dari mengenali diri siapa sebenernya yang dikatagorikan sebagai orang meskin, mengapa menjadi meskin, kekayaan non material dan potensi apa yang dimiliki untuk bisa merubah kemsikinan itu, lalu mereka sadar untuk bangkit bersama-sama dan mengorganisir diri untuk memerangi kemiskinannya. Proses –proses membangun jati diri untuk mencapai hal-hal tersebut itulah yang dilakukan pertamakali oleh para tim pelaksana program ditingkat cabang, sebelum mereka jauh bicara dan mengenali peluang-peluang usaha yang diharapkan dapat menjadi jalan penguatan ekonomi mereka . Untuk itu di bangunlah sebuah “ pusat belajaran masyarakat, atau griya belajar masyarakat, yang dalam bahasa program kita sebut “ LEARNING CENTER “ ada 30 Learning center sebagaimana yang direncanakan dan sudah berfungsi dengan baik. Diharapkan kedepan fungsinya akan semakin ditingkatkan sebagai media sharing, pencerahan berbagai aspek kehidupan , proses pembelajaran , dan mampu menghasilkan Knowledge Management (pengalaman ormas NU bekerjasama dengan pemerintah dalam mengurangi kemiskinan, dst.).
Para penerima manfaat yang sudah mendapatkan peningkatan pengetahuan , ketrampilan , dukungan perlengkapan untuk pengembangan usaha mereka, telah menikmati peningkatan hasil usaha (pendapatan) mereka sesuai dengan jenis usaha masing-masing .(usaha bakso ikan, kerupuk ikan, krepik singkong, kue kering, pupuk organic, pertanian organic, jamur, laundry, assesoris dari kain perca, tenun kain tradisional, dll). Para penerima manfaat program melalui kelompoknya masing-masing juga sudah mulai menghimpun modal usaha bersama walaupun masih dalam jumlah yang terbatas.
Rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh Cabang-2 Pelaksana program ini , seperti pertemuan atau workshop sinergi dengan para pihak, pelatihan menejemen usaha , pengelelolaan keuangan, yang dihadiri oleh pemerintah setempat dan program khusus penguatan program di 5 cabang Lakpesdam, yang dihadiri oleh Ketua Umum , Wakil ketua Umum , Sekjen dan Ketua PBNU , juga perwakilan lembaga, lajnah, banom serta oleh Pemerintah daerah Setempat dan beberapa perusahaan, telah berhasil membuka jaringan dan relasi yang kuat dengan pihak-pihak terkait di pemerintahan setempat maupun beberapa BUMN dan pengusaha untuk memberikan dukungan nyata terhadap program PNPM Peduli Lakpesdam NU (Mataram, Indramayu, Cilacap, Palembang, Pontianak, Gunung Kidul, Sumenep, Cimahi dll)
Jaringan dan relasi yang kuat dengan pihak pemerintah setempat itu memberikan dampak lain bagi penerima manfaat program diantaranya ialah di Cilacap dan Makasar yaitu bagi mereka yang tidak memperoleh pelayanan kesehatan melalui Jamkesmas dan tidak memiliki akte kelahiran dapat diusahakan .
Hal lain yang menarik dari Program PNPM Peduli Lakpesdam ditingkat peneriman manfaat ialah mampu mempersatukan perpecahan warga desa yang selama bertahun-tahun mengalami konflik antar warga dan sekarang sudah menyatu dalam kelompok usaha bersama PNPM Peduli Lakpesdam, ini terjadi di lokasi program di Kabupaten Sumenep
Pada aspek Kelembagaan ditingkat Cabang Lakpesdam, LPPNU dan LPNU, sudah berbenah diri dalam menjalankan roda organisasi secara sungguh-sungguh. Pemahaman dan praktek tentang pengelolaan program dan keuangan PNPM Peduli Lakpesdam NU berangsur-anggsur mulai banyak perubahan positif, walaupun dengan usaha dan dorongan yang terus menurus harus dilakukan oleh tim program di PP lakpesdam (no report and no request _____no money).
Kader-kader NU muda yang terlibat dalam program ini tentu memperoleh pengetahuan dan ketrampilan baru sebagai pelaksana program yang memiliki tanggung jawab penuh atas keberhasil program sebagaimana yang mereka sudah usulkan kepada PP lakpesdam. Ada 60 kader muda sebagai Community Organizer yang bekerja langsung di tingkat desa penerima manfaat program diharapkan bisa menjadi penggerak perubahan ditingkat masyarakat desa untuk mewujudkan kesejahteraan mereka.
Bapak/Ibu Yang saya Hormati.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada PBNU, Kementerian Kordinator Kesejahteraan Rakyat, Word Bank (PSF) yang telah bekerjasama dan memberikan dukungan, bimbingan kepada PP lakpesdam sebagai EO PNPM Pedulu, sehingga kerja-kerja sebagai EO dapat berjalan dengan lancar dan baik. Kami menyadari disana sini masih banyak hal yang masih perlu disempurnakan dan dioptimalkan. Pengalaman di tahun pertama pelaksnaan program PNPM Peduli Lakpesdam NU ini menjadi pelajaran dan modal untuk pelaksanaan program tahun berikutnya, sehingga ditahun ke dua akan semakin lebih baik.
Terimakasih kepada tim program di cabang LakpesdamNU, LPPNU dan LPNU yang telah bekerja keras untukkeberhasilan program PNPM Peduli sebagaimana yang direncanakan
Selanjutnya kami memohon kesediaan Bapak KH.Prof.Doktor Said Agil Siroth, Ketum PBNU untuk membuka secara resmi dan memberikan key note speak.
Kepada Bapak KH.Dr. As’at Said Ali , Wakil ketua umum PBNU dan Bapak Wijanarko, Ibu Felicity dan Ibu Nina serta Bapa Ibnu Taufan yang berkenan sebagai pembahas dalam seminar ini kami sampaikan banyak terima kasih.
Terimakasih kepada teman-teman tim program PNPM Peduli di PP lakpesdam yang telah menyiapkan semuanya untuk seminar ini
Seminar ini merupakan salah satu perwujudan dari rasa sukur atas semua yang sudah kita lakukan dan hasil yang bisa dicapai, fase pertama pelaksanaan PNPM Peduli Lakpesdam NU segra berahir dan kita akan segera pula memasuki tahap persiapan untuk memasuki fase ke dua.
Akhir kata, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya bila ada hal yang kurang berkenan atas penyelenggaraan seminar ini
Jakarta, 21 Juni 2012
Ketua PP Lakpesdam PBNU
Yahya Ma'shum

Testimoni Penerima PNPM Peduli : Suku Adat Kajang Bulukumba Sulawesi Selatan

Melestarikan adat dan Budaya Suku Kajang
Keterdesakan masyarakat adat suku Kajang Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan memerlukan perhatian dan kepedulian berbabai pihak dan masyaraka selain dari masyarakat adat suku Kajang itu sendiri. Berbekal kedekatan, kesamaan tujuan untuk melestarikan dan memulliakan warisan luhur adat masyarakat Kajang, PW Lakpesdam Sulawesi Selatan memilih Kajang sebagai salah satu sasaran dan penerima program PNPM Peduli tahun 2011/2012, ungkap Samad dalam seminar nasional PNPM Peduli Lakpesdam PBNU Kamis, 21 Juni 2012 di hotel Kaisar Duren Tiga Jakarta Selatan.
Melalui seorang Samad tokoh dan pemimpin kaum muda suku adat Kajang inilah Lakpesdam NU bisa berkomunikasi dan diterima oleh Ammatoa ketua suku adat Kajang. Setelah melalui musyawarah seluruh pemangku adat Kajang mereka memutuskan mau menerima program PNPM Peduli dengan catatan program tersebut tidak akan merubah dan merusak adat, budaya dan tradisi suku Kajang.
Melalui pendampingan dari tim pelaksana program PNPM Peduli dan penerima program suku Kajang mereka bersepakat untuk melestarikan budi daya zat tarung zat pewarna kain tenun suku adat Kajang, mengembangkan seni tari, mempelajari cara merawat kain adat Kajang dan membua tapal batas tanah ulayat adat suku Kajang.
Dalam diskusi awal dengan masyarakat Kajang dan Ammatoa, warisan-warisan itu belakangan mengalami kemunduran dan nyaris punah jika tidak ada perhatian khusus dan kepedulian serius dari berbagai pihak utamanya masyarakat Kajang itu sendiri. Zat pewatna tarung mulai langka akibatnya kain tenun juga terhambat produksinya, tari-tarian adat juga mulai kurang semarak, dan saat itu masyarakat Kajang juga belum memiliki batas teritorial yang resmi dan legal.
Selama berjalannya program sekitar 6 bulan, perubahan nampak menggembirakan. Melalui budidaya bibt tarung saat ini hampir semua kepala keluarga di komunitas adat Kajang sudah menanam bibit tarung. Para perempuan yang menenun kain adat juga bertambah banyak. Melalui metode belajar bersama, perempuan yang ahli menenun membagi ilmu dan keahliannya kepada para perempuan lain.
Motivasi merawat dan mengembangkan warisan adat didukung oleh Ammatoa, kepadal desa Kajang  juga para kaum muda suku Kajang. Dengan metode komuintas belajar kaum muda menjadi tertarik dan terlibat dalam pengelolaan dan pengembangan program. Metode pengorganisasian komunitas melahirkan kesadaran dan kritisisme masyarakat adat. Berbagai rencana pada tahap lanjutan program ini telah mereka persiapkan seperti menuntut hak atas kependudukan, tanah ulayat dan terkini mereka sedang mengupayakan dibuatnya perda perlindungan masayakarat adat Kajang dan lingkungannya. (mks)

Apa itu PNPM Mandiri


Apa itu PNPM Peduli?
Orang-orang yang paling marjinal di antara yang miskin sering kali tidak mudah dijangkau oleh program-program pengentasan kemiskinan, termasuk oleh program PNPM Mandiri. Organisasi masyarakat madani (CSO) dan kelompok-kelompok masyarakat pada tingkat akar rumput sering kali memiliki keunggulan komparatif dalam menjangkau dan bekerja dengan kelompok-kelompok dimaksud.
PNPM Peduli adalah program baru yang bertujuan untuk melengkapi PNPM Mandiri dengan mendukung organisasi masyarakat madani yang bekerja dengan dan untuk orang-orang paling terpinggirkan di seluruh Indonesia. Di bawah PNPM Peduli, dana hibah diberikan kepada Organisasi Pelaksana (Executing Organizations, EOs). Ada dua macam EO: organisasi pembuat hibah (model A) dan organisasi tingkat nasional dengan cabang-cabang lokal (model B). Organisasi pembuat hibah memberikan sub-hibah kepada CSO lokal atau organisasi berbasis komunitas, dan organisasi tingkat nasional memberi sub-hibah kepada cabang-cabang sub-nasionalnya agar dapat menjangkau mereka yang paling marjinal.
PNPM Peduli akan memberi dukungan untuk kegiatan-kegiatan pengentasan kemiskinan dan pembangunan kapasitas dan pelatihan untuk memperkuat kapasitas keorganisasian organisasi penerima hibah dan sub-penerima hibah. PNPM Peduli berbeda dari program lainnya di bawah PNPM karena ia digerakkan oleh organisasi masyarakat madani dengan dukungan dari Pemerintah.
Hibah PNPM Peduli diberikan oleh Fasilitas Pendukung PNPM multi-donor yang didanai oleh AusAID, CIDA, DANIDA, DFID, Uni Eropa, Belanda, dan USAID, dan dikelola oleh World Bank. Satu Tim Pendukung Teknis direkrut untuk mengelola PNPM Peduli, termasuk untuk melakukan koordinasi dengan kegiatan pembangunan kapasitas dengan Organisasi Pelaksana (EO). PNPM Peduli diawasi oleh Pokja Pengendali PNPM Mandiri, yang diketuai oleh Menko Kesra. BAPPENAS, sebagai anggota Pokja Pengen-dali, juga memberikan pengawasan strategis atas program ini. PNPM Peduli akan diimplementasikan dalam dua tahap. Tahap 1 dimulai sejak Juni 2011 dan akan berjalan sampai dengan akhir tahun 2012.
Penerima hibah PNPM Peduli
Melalui proses seleksi kompetitif, tiga Organisasi Pelaksana (EO) dipilih untuk menerima hibah dari PNPM Peduli. Dua dari mereka adalah organisasi pembuat hibah Indonesia (Kemitraan dan Association for Community Empowerment – ACE) dan yang ketiga adalah organisasi Islam berbasis-massa Nahdlatul Ulama (NU) melalui salah satu lembaga Lakpesdam-nya.Bersama-sama, ketiga EO ini menyalurkan sub-hibah kepada 29 mitra CSO lokal dan 20 cabang lokal di seluruh Indonesia, dan memberi manfaat kepada lebih dari 15.000 warga terpinggirkan di 24 provinsi.
Bidang Tematis
PNPM Peduli memberi dukungan kepada masyarakat marjinal untuk memperbaiki akses kepada layanan publik, keadilan dan peluang ekonomi. Pada tahap pertama PNPM Peduli, EO dan mitra dan cabang CSO lokal mengimplementasikan proyek-proyek yang mencakup bidang-bidang tematis berikut:
• Pembangunan Ekonomi
• Pembangunan Pertanian dan Perdesaan
• Kehutanan
• Pemberdayaan Sosial
• Hak Asasi Manusia
• Kesehatan
• Kesehatan Reproduksi
• Pendidikan
• Bantuan Hukum
• Advokasi

Cakupan Geografis
Dalam tahap pertama PNPM Peduli, EO serta mitra dan cabang CSO lokal menjalankan proyek-proyek di 24 provinsi berikut, baik di perdesaan maupun perkotaan:
• Nanggroe Aceh Darussalam
• Sumatera Utara
• Sumatera Selatan
• Jambi
• Bengkulu
• Lampung
• Banten
• DKI Jakarta
• Jawa Barat
• Jawa Tengah
• DI Yogyakarta
• Jawa Timur
• Kalimantan Barat
• Kalimantan Tengah
• Kalimantan Timur
• Nusa Tenggara Barat
• Nusa Tenggara Timur
• Sulawesi Selatan
• Sulawesi Tengah
• Sulawesi Utara
• Maluku
• Papua Barat
• Papua
• Bali
Kelompok yang tidak terjangkau
Kelompok-kelompok marjinal adalah sebagian orang-orang yang terpinggirkan – orang-orang yang tak terlihat di masyara-kat. Mereka adalah orang-orang yang berada di luar kehidupan sosial, ekonomi dan politik. Merekalah yang hendak dijangkau dan diberdayakan oleh PNPM Peduli.
Pada tahap awal program, EO dan mitra serta cabang CSO PNPM Peduli bekerja dengan kelompok-kelompok marjinal sebagai berikut :
• Korban perdagangan manusia dewasa maupun anak
• Nelayan tanpa perahu
• Korban penyalahgunaan NAPZA
• Orang tanpa rumah dan minoritas Etnis tak bertanah
• Petani tanpa tanah
• Pekerja seks laki-laki maupun Perempuan
• Pekerja migran
• Yatim piatu
• Penyandang HIV dan AIDS
• Pekerja perkebunan
• Minoritas etnis miskin
• Petani miskin
• Rumah tangga miskin dengan Kepala keluarga perempuan
• Masyarakat adat miskin
• Warga miskin perbatasan
• Pengusaha kecil perempuan
• Pemuda miskin
• Pemulung
• Minoritas seksual
• Pengemis jalanan
• Anak-anak jalanan
• Warga transgender
• Korban konflik
• Korban kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan warga
• Anak muda yang berurusan dengan hukum
• Pekerja Anak
• Korban Bencana
• Pengemudi Beca
Organisasi Pelaksana (EO) PNPM Peduli akan disaring melalui proses kompetitif. Kriteria kunci termasuk organisasi nasional dengan rekam jejak yang kuat dalam penyaluran sub-hibah kepada CSO lokal atau cabang-cabang sub-nasional, dan telah bekerja dalam pengentasan kemiskinan lebih dari satu bidang tematis, wilayah atau jenis kelompok marjinal.
Tahap Satu:
Sub-hibah untuk Tahap Satu, telah diidentifikasi oleh para EO, berdasarkan jejaring CSO mereka saat ini. Untuk Tahap Satu, CSO berikut menjalankan kegiatan di bawah PNPM Peduli meliputi:
Kemitraan
• Perkumpulan SSS-Pundi Sumatera(Jambi)
• Yayasan Pemberdayaan PeFoR Nusantara /YPPN (Foundation) (Kalimantan Barat)
• Yayasan Dian Harapan (Papua)
• Muhammadiyah (MPS) (Jakarta)
• Yayasan Tanpa Batas (YTB) (NTT)
• Yayasan Kawal Borneo (Kawal Borneo Community Foundation/KBCF) (Kalimantan Timut dan Tengah)
• Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Perempuan Indonesia untuk Keadilan (YLBH-PIK) Pontianak (Kalimantan Barat)
• Yayasan Samanta (NTB dan NTT)
• Sulawesi Community Foundation (SCF) (Sulawesi Barat)
• KAMUKI (Papua)
• Indonesia for Humanity (Yayasan Indonesia untuk Kemanusiaan)
(menyalurkan sub-hibah kepada):
1. Sanggar Waria Jakarta
2. Hurin In
3. Lembaga Mitra Turatea
4. Yayasan Wisnu (Bali)
5. YSIK (Bali)
Silahkan merujuk pada situs web mereka untuk
informasi lebih lanjut: www.kemitraan.or.id
Mitra-mitra Association for Community Empowerment (ACE)
• Himpunan Abiasa Bandung (Jawa Barat)
• Bandung Wangi (Jakarta Timur)
• Jaringan Pengurangan Dampak Pemakaian Narkotika dan Suntik (Jangkar) Jakarta Selatan
• Perkumpulan Panca Karsa (PPK) Mataram, LPSDM Lombok Timur PSDM (Lombok Timur)
• Lembaga Swadaya Kalimantan Masyarakat (LSKM) (Pontianak, Kalimantan Barat)
• OURVOICE (Jakarta Selatan)
• Perkumpulan Sada Ahmo (PESADA) (Sumatera Utara)
• Perkumpulan Panca Karsa (PPK) Mataram (Lombok, NTB)
• Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita
• Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita(PPSW) Jakarta
• Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita(PPSW) Aceh
• Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita(PPSW) PASOENDAN
• Ruang Mitra Perempuan RUMPUN (Malang, Jawa Timur)
• Yayasan SATU NAMA (USC) Yogyakarta
• Yayasan Alfa Omega (YAO) Pesisir Kupang dan Timor Tengah Selatan
• HAPSARI (Sumatera Utara)
• Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI)
1. PKBI Kalimantan Tengah
2. PKBI Nusa Tenggara Timur
3. PKBI Bengkulu
• Bina Swadaya
1. Lembaga Pengkajian Kemasyarakatan dan Pembangunan (LPKP)
2. Perkumpulan Lampung Membangun (Lambang)
3. Yayasan Pelita Kasih Abadi (PEKA)
Silahkan merujuk pada situs web mereka untuk informasi
lebih lanjut: www.indoace.or.id
Tahap Dua:
Pada Tahap Dua, para EO akan menjalin kemitraan baru dengan CSO lokal lainnya guna menjangkau lebih banyak kelompok terpinggirkan dan mendo-rong cakupan geografis yang lebih luas.
Informasi untuk CSO-CSO yang bermi-nat untuk ikut serta dalam Tahap Dua tersebut akan tersedia awal tahun 2012
Cabang Lakepsdam / Nu
Cabang Lakepsdam/NU berlokasi di:
• Kabupaten Sumenep
• Kota Surabaya
• Kabupaten Lumajang
• Kabupaten Lamongan
• Kabupaten Cilacap
• Kota Banjar
• Kabupaten Indramayu
• Kabupaten Klaten
• Kabupaten Jepara
• Kabupaten Bantul
• Kabupaten Gunung Kidul
• Kota Cimahi
• Kabupaten Tanggamus
• Kabupaten Lampung Selatan
• Kota Palembang
• Kabupaten Maluku Tengah
• Kabupaten Bulukumba
• Kota Makassar
• Kota Mataram
• Kota Pontianak
Cabang-cabang Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul
Ulama (LPPNU) berlokasi di:
• Kabupaten Tuban
• Kabupaten Gresik
• Kabupaten Malang
• Kabupaten Magelang
• Kabupaten Sleman
• Kabupaten Kudus
• Kabupaten Lebak
• Kabupaten Pati
• Kabupaten Mojokerto
Cabang Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) berlokasi di Kabupaten Pandeglang
Silahkan merujuk pada situs web mereka untuk informasi lebih lanjut:

Laporan

Lokasi    : Kelompok dampingan KERAMAT
Rumah : Bpk. Muchlisin
Alamat    : Rt 02/06 Bulung Jekuo Kudus
Tanggal : 15/11/2012
Jam    : 07.00  pm

Kegiatan pendampingan kelompok Keramat pada tanggal 15 November 2012 dimulai tepat pukul 19.00. sebagai pembawa acara Bapak Hanafi sekaligus membuka acara pada jam 19.05 dengan bacaan Al-Fatihah. Kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan Tahlil oleh Bapak Fajar Nugroho pukul 19.06. Pada  pukul 19.13, kegiatan diskusi Pendampingan Kelompok dimulai dengan Pak Jam’aji sebagai moderatornya.
Diskusi dimulai dengan pemaparan hasil dari kelompok Keramat sebagai berikut:
Kelompok Keramat Bulung Jekulo Kudus merupakan kelompok budidaya ikan lele di PNPM Peduli. Kelompok ini memiliki ketua, bapak Kandar. Kelompok ini memulai kegiatan dengan 8 kolam terdiri dari Pak Paring, Pak Muhlisin, Pak Kusnan, Pak Sidiq, Pak Farih, Pak Margono, Pak Adip dan Pak Margono.

Pak paring yang awalnya sudah memiliki 1 kolam lalu di tambah 1 kolam bantuan dari PNPM bisa bertambah lagi menjadi 3 kolam dengan bantuan 2.000 bibit ikan lele. Selama 2 bulan 2 minggu, pak paring bisa menghasilkan 283 kilogram lele dari 3 kolam tersebut dengan penjualan Rp 12.500/kg setara dengan Rp. 3.537.500 dengan memanfaatkan ikan sepat, ampas tahu dan usus sebagai makanan utama lele. Harga 12.500 merupakan harga yang lumayan tinggi, biasanya harga lele berkisaran 10 rb sampai 13 rb.

Pak muhlisin memiliki 1 kolam dengan ukuran kolam 2,5 x 4. Pada periode pertama pak muhlisin di bantu 2.000 bibit ikan lele dan selama sekitar 2 bulan bisa memanen lele sebanyak 100 kg dengan harga jual Rp. 12.000. Jadi pengahasilan kotor Pak Muhlisin mencapai Rp. 1.200.000. Ikan lele Pak Muhlisin pernah mati 25 ekor sewaktu pergantian air.
Pak Kusnan juga memiliki satu kolam dengan ukuran 2.5 X 4 m. Pak Kusnan memelihara lebih lama dari yang lain yakni 3 bulan dan menghasilkan 135 kg. Harga jual ikan lele Pak Kusnan  12 rb/kg, jadi pendapatan kotor Pak Kusnan mencapai Rp. 1.620.000.
Pak Sidiq memiliki 1 kolam dengan ukuran 2,5 x 4. Pak Sidiq dibantu 2.000 bibit ikan lele dan selama sekitar 2 bulan bisa memanen lele sebanyak 100 kg dengan harga jual Rp. 12.000. Jadi pengahasilan kotor Pak Sidiq mencapai Rp. 1.200.000.
Pak Farih tidak melanjutkan pembibitan lele
Pak Margono baru membuat satu kolam dan dikasih 2.000 bibit
Pak Adip dan Pak Saifur tidak bisa datang karena ada halangan. Namun Kata Pak Kandar, Pak Saifur telah memiliki 3 kolam yang asalnya cuma satu.
Proses Pembibitan
Dalam kelompok Keramat biasa ketemu setiap hari (jagong) tidak formal dan pernah ada khas 3 ratus ribu tapi habis untuk biaya operasional.
Kendala
Pakan belum bisa mencukupi. Meskipun Maret- Agustus itu makanan banyak karena banyak ikan sepat dan harganya murah, tapi secara keseluruhan pakan masih menjadi kendala. Kalau tidak ada ikan sepat maka beli ikan laut asal jangan sampai harga 20.000/kg.
administrasi belum bisa tertata rapi, karena belum ada petugas dan format baku.
Harapan
Bisa membuat pakan lele sendiri karena 80 % perikanan tergantung pada makanan . Untuk itu butuh
Membangun sentra pakan dan Butuh pendampingan lebih
Saran
Di adakan pertemuan di buat rutin. 1 bulan/sekali
Administrasi harus jelas  seperti transparansi dana, buku tamu, dan  notulansi
Biodata anggota harus ada
Kegiatan ini berakhir pada 20.23

PNPM Peduli


PNPM Peduli adalah upaya untuk bekerja sama dengan organisasi masyarakat madani (CSO) akar rumput dan kelompok masyarakat lainnya, demi memberdayakan mereka yang paling terpinggirkan. Program menargetkan mereka yang umumnya tidak memperoleh manfaat dari program pengurangan kemiskinan yang ada. Tidak seperti kebanyakan program PNPM lainnya, Peduli didorong oleh organisasi masyarakat madani di Indonesia.
PNPM Peduli merupakan model yang baru bagi Bank Dunia. Bank Dunia sejak dulu bukan merupakan sumber pendanaan utama bagi organisasi masyarakat madani (CSO), sehingga sistem keuangannya pun tidak dirancang untuk kerja di tingkat akar rumput seperti yang dilakukan banyak CSO. Tahap uji coba akan menguji dan menyesuaikan sistem yang disederhana guna mengurangi biaya administrasi bagi CSO sehingga berbagai organisasi tersebut dapat berfokus pada pekerjaan di lapangan, dan pada saat bersamaan, mempertahankan standar fidusia, perlindungan, antikorupsi, dan pengadaan yang baik.
Pada tahap uji coba program (Juli 2011 – Juni 2012), Bank Dunia telah memberikan hibah senilai US$ 3,7 juta kepada organisasi nasional ('Organisasi Pelaksana'): Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Kemitraan dan Lakpesdam di bawah Nahdlatul Ulama (NU). Ketiga organisasi tersebut telah memberikan sub-hibah kepada 29 CSO/organisasi berbasis masyarakat dan 30 cabang NU. Hibah membiayai kegiatan pengembangan ekonomi, akses terhadap layanan, serta hak dan keadilan sosial bagi mereka yang paling terpinggirkan. Setiap hibah juga menunjang penguatan kapasitas organisasi CSO. Kegiatan yang akan dilaksanakan bersama lebih dari 15.000 orang-orang yang terpinggirkan di 24 provinsi termasuk: kaum muda miskin dan rumah tangga yang dikepalai perempuan miskin, pekerja migran, orang yang hidup dengan HIV/AIDS, korban perdagangan manusia, pemulung, masyarakat adat, petani miskin dan buruh nelayan, etnis minoritas tanpa tanah, pekerja seks, dan orang-orang transgender.
PNPM Peduli juga mempekerjakan Kelompok Bantuan Teknis (Technical Support Group/TSG) dan Resource Management and Development Consultant (REMDEC) untuk menjalankan audit teknis dan keuangan terhadap program, manajemen komunikasi dan pengetahuan, serta pengembangan kapasitas bagi Organisasi Pelaksana. REMDEC merupakan perusahaan Indonesia dengan pengalaman memperkuat organisasi masyarakat madani (CSO) nasional selama lebih dari 15 tahun.